Senin, 15 September 2014
Tugas Penjas SMAN 1 Margaasih kelas X



1)      -Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
-Konsentrasi dan ambil ancang-ancang untuk awalan.
-Berlari dengan kedua tangan siap untuk menahan pada punggung teman.
2)  kedua kaki di buka selebar mungkin agar bisa melewati punggung teman dan padangan mata lurus kedepan.
3)   Tolakkan kedua kaki, kedua kaki di buka selebar mungkin agar bisa melewati punggung teman.
4)   Diawali dari sikap berdiri tegak, kemudian jongkok dengan kedua kaki rapat dan kedua telapak tangan diletakkan pada matras.
5)  Sikap sedikit Jongkok, Kepala ditekuk ke depan sampai dagu merapat ke dada.
6)  sikap berdiri tegak, kemudian jongkok dengan kedua kaki rapat dan kedua telapak tangan diletakkan pada matras Badan digulingkan ke depan hingga bagian badan dari tengkuk, punggung, dan panggul bagian belakang menyentuh matras.
7) . Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut, Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

8)  - Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil membuat sikap kangkang di atas pinggang           teman
 - Lutut bengkok, kepala dan dada tidak terangkat pada saat tangan menyentuh pinggang teman
- Kedua lengan tidak lurus dan kepala terlalu ke depan, sehingga menyebabkan tangan tidak lurus dengan badan.
9) - Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat)
  -  Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
-  Tumpuan. salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbanganbadan kurang sempurna         dan akibatnya badan jatuh ke samping.
Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan
10) dengan melakukan peregangan agar tidak keram , kita mengikuti tehnik – tehnik yang benar dan melakukan tehnik – tehnik pada taming yang pas.


Sumber: https://naufalhaidarnaufal.blogspot.com


Read more ...

Bahasa Inggris Kata Kerja

Sabtu, 22 Maret 2014
CHAPTER 1
8 jenis kata :
A.    Kata Kerja (verb) : do (what are you doing?)
B.     Kata Sifat (adjective) : handsome (my father so handsome)
C.     Kata keterangan (adverb) : today (today , I must go to the collage)
D.    Kata Benda (noun) : table (you can put a fruits in the table)
E.     Kata Ganti (pronoun) : she ( she’s so beautiful)
F.      Kata Depan (preposition) : in ( in this class,you must keep silent if you study)
G.    Kata Penghubung (conjuction) : than (bandung is the beautiful city more THEN all city)
H.    Kata Sandang ( article) : an (she is an actress)

5W 1H            :
A.    What   = apa
B.     Where  = dimana
C.     Who    = siapa
D.    When   = kapan
E.     Why    = kenapa
F.      How    = bagaimana

5 modal auxiliaries :
A.    Can      could   possible, physically able, optional (negative=not possible)
B.     Must    -
C.     Will     would  definite future, desired, promised
D.    Shall    should probable future, intended future (conditional=morally advisable)
E.     May     might   possible, not certain, with permission (negative=not certain)

Auxiliaries verb :         Auxiliary verbs adalah kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Umumnya auxiliary verbs digunakan bersama-sama dengan kata kerja utama (main verbs) dan membantunya membentuk struktur gramatikal sebuah kalimat.


Ada tiga auxiliary verbs: to be, to do, dan to have. Be, do, dan have tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri sebagai auxiliary verbs, meskipun begitu dalam bahasa Indonesia umumnya diartikan sebagai “sedang”, “telah”, “apakah”, atau “sungguh-sungguh”.

To Be
Auxiliary verbs yang biasa digunakan adalah be, am, is, are, was, were, being, been.Sebagai auxiliary verbs, to be biasa digunakan bersama past participle untuk membuat kalimatpassive dan bersama present participle untuk membuat kalimat continuous.

Contoh:
- He is watching TV.
- We are teaching you about helping verbs.
- Small fish are eaten by big fish.
- He was killed in the war.
- The agencies were completing the inventories.
- I will be seeing him soon.
- He had only been trying to help.
- The house is being painted.
























CHAPTER 2
Quation Words :                               Which dress are you going to wear tonight?
What colour is your dress?
Whose car are you going to use?


SENTENCES STRUCTURE

S-V

Subject-Verb

John sleeps.


Jill is eating.


Jack will arrive next week.
S-V-O

Subject-Verb-Object

I like rice.


She loves her job.


He's eating an orange.
S-V-Adj

Subject-Verb-Adjective

He is funny.


The workers are lazy.


Karen seems angry.
S-V-Adv

Subject-Verb-Adverb

Jim is here.


Flowers are everywhere.


No one was there.
S-V-N

Subject-Verb-Noun

She is my mom.


The men are doctors.

1.      N+P+N                       : Tom is cat
2.      N+P+Adjc                  : Tepy is handsome
3.      N+P+Advrb                : The book in table     
4.      Pronoun+P+Noun       : she is an actress
5.      Prenoun+P+adjc         : he is diligent
6.      Prenoun+P+advrb       : this is McDonald
7.      Q.w+aux verb+N+P   : what does rani thing?
8.      Q.w+aux verb+Pre+P : where did she live ?

            
Read more ...

Biologi

Sabtu, 22 Maret 2014

Hewan Dan Tumbuhan

Berdasarkan jumlah keping, tumbuhan dibedakan menjadi dua:

1.    Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggaal atau monokotil merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Tumbuhan monokotil sangat berguna bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan sebagai bahan pangan, sumber energi,bahan industri, pakaian, zat pewarna dan sebagainya.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil
    Memiliki akar serabutØ
    Tulang daun melengkung atau sejajarØ
    Tidak memiliki kambium akar dan batangØ
    Biji berkeping satuØ
    Memiliki tudung akarØ
    Akar dan batang tidak membesarØ
    Kelopak bunga berkelipatan tigaØ

Contoh tumbuhan Monokotil
    KelapaØ
    BambooØ
    NanasØ
    JaheØ
    KunyitØ
    JagungØ
    PadiØ
    KelapaØ
    SaguØ
    Anggrek, dsbØ
 2.    Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.

Ciri tumbuhan dikotil
    Memiliki akar tunggangØ
    Tulang daun menyirip atau menjariØ
    Tidak ditemukan tudung akarØ
    Jumlah keping biji atau kotiledon sebanyak dua buahØ
    Akar dan batang mengandung kambiumØ
    Jumlah kelopak bunga umumnya kelipatan empat atau limaØ
    Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptilØ
    Akar dan batang bisa tumbuh berkembang membesarØ

Contoh Tumbuhan Dikotil
    Kacang tanahØ
    ManggaØ
    RambutanØ
    BelimbingØ
    Jambu bijiØ
    Bunga matahari, dsbØ


 Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
 
Avertebrata
Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes (cacing)Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a) Platyhelminthes (cacing pipih)Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3
kelas, yaitu :
·         Turbellaris (cacing getar) contoh planaria. 
·         Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
·         Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).

c) Annelida (cacing gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.


 5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.

b) Crustaceae (udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.

c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
·         Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah . 
·         Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
·         Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas).  Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.

b) Gastropoda (cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.

c) Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
·         Asternoida (bintang laut) 
·         Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
·         Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

1. Pisces (ikan)Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
3. Reptillia (reptil)Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.

4. Aves (burung)Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.

5. Mammalia (hewan menyusui)Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
·         Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan. 
·         Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
·         Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
·         Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
·         Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
·         Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
·         Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus. 
·         Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
Kata Kunci :
animalia biologi,biologi animalia,makalah animalia,gurita berkembang biak dengan,perkembangbiakan gurita,gurita berkembang biak dengan cara,cara berkembang biak gurita,Gurita berkembang biak,alat pernapasan gurita,kelabang bertelur atau beranak

Read more ...

Sejarah

Sabtu, 22 Maret 2014

SEJARAH DI/TII

Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI) yang artinya adalah "Rumah Islam" adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diproklamirkan saat Negara Pasundan buatan belanda mengangkat Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai presiden.
Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru saja diproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang dengan tentara Kerajaan Belanda sebagai negarateokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara. Dalam proklamasinya bahwa "Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam", lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum yang tertinggi adalah Al Quran dan Hadits". Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara untuk membuat undang-undang yang berlandaskan syari'at Islam, dan penolakan yang keras terhadap ideologi selain Alqur'an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut dengan "hukum kafir", sesuai dalam Qur'aan Surah 5. Al-Maidah, ayat 50.
Dalam perkembangannya, DI menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat (berikut dengan daerah yang berbatasan di Jawa Tengah), Sulawesi Selatan, Aceh dan Kalimantan. SetelahKartosoewirjo ditangkap TNI dan dieksekusi pada 1962, gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam meskipun dianggap sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg881XCU3rDSWhS6gWaMi3HQKF1EjSVVWjFngRvPUUN3Wq8TyKYkB9PaskE-3tN8rZagTcpYHEJ21lwLDg-ZmnvgjVwnkbSQdkRCf6Hqsx7x6Fb4luYV7SiKE4e2DAZIGnw2sc0v5YW2-o/s200/213728_625940_DI_TII_bendera.jpg
Bendera DI/TII.
                Pada tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya ( Jawa Barat ). Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di namakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII ). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat di tinggal oleh Pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville.
                Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan gerakannya dengan membakar Rumah – Rumah Rakyat, Membongkar Rel Kereta Api, menyiksa dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan Long March kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi.
                Usaha Untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
-          Medannya berupa daerah pegunungan – pegunungan sehingga sangat mendukung pasukan DI/TII untuk bergerilya,
-          Pasukan Kartosuwirjo dapat bergerak dengan leluasa di Kalangan Rakyat,
-          Pasukan DI/TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik – pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
-          Suasana Politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah mempersulit usaha – usaha pemulihan keamanan.
Selanjutnya dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolanini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “ Pagar Betis “ dan operasi “ Bratayudha “ Pada tanggal 4 Juni 1962 Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo beserta para pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “ Bratayudha “ di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat. Kemudian Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati sehingga pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapa di padamkan.

Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.

                Gerombolan DI/TII ini tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di Jawa Tengah juga muncul pemberontakan yang didalangi oleh DI/TII. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengha di bawah pimpinan Amir Fatah yang bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. Dan Moh. Mahfudh Abdul Rachman ( Kiai Sumolangu ).
                Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah melakukan operasi kilat yang disebut “ Gerakan Banteng Negara “ ( GBN ) di bawah Letnan Kolonel Sarbini ( Selanjut – nya di ganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan Kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani ). Gerakan operasi ini dengan pasukan “ Banteng Raiders “.
                Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dari DI/TII , yakni dilakukan oleh “ Angkatan Umat Islam ( AUI ) “ yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal sebagai “ Romo Pusat “ atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini memerlukan waktu kurang lebih Tiga Bulan.
                Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951. Untuk menumpas pemberontakan ini Pemerintah melakukan “ Operasi Merdeka Timur “ yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.
                Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak tersebut dapat dihancurkan dan sisa – sisanya melarikan diri ke Jawa Barat.

Pemberontokan DI/TII di Aceh.

                Gerombolan DI/TII juga melakukan pemberontakan di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh. Adapun penyebab timbulnya pemberontakan DI/TII di Aceh adalah kekecewaan Daud Beureuh karena status Aceh pada tahun 1950 diturunkan dari daerah istimewa menjadi kresidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 21 September 1953 Daud Beureuh yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Militer menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari Negara Islam Indonesa di bawah Pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiyo.
                Dalam menghadapi pemberontakan DI/TII di Aceh ini semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata. Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin, Panglima Daerah Militer 1/Iskandar Muda, Pada tanggal 17 – 21 Desember 1962 diselenggarakan “ Mustawarah Kerukunan Rakyat Aceh “ yang mendapat dukungan tokoh – tokoh masyarakat Aceh sehingga pemberontakan DI/TII di Aceh dapat dipadamkan.

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

                Di Sulawesi Selatan juga timbul pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar menuntut kepada pemerintah agar pasukannya yang tergabung dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukkan ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ( APRIS ). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
                Pemerintah melakukan pendekatan kepada Kahar Muzakar dengan memberi pangkat Letnan Kolonel. Akan tetapi pada tanggal 17 Agustus 1951 Kahar Muzakar beserta anak buahnya melarikan diri ke hutan dan melakukan aksi dengan melakukan teror terhadap rakyat.
                Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan ini pemerintah melakukan Operasi Militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan.

                Pada bulan oktober 1950 DI/TII juga melakukan pemberontakan di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Ibnu Hajar. Para pemberontak melakukan pengacauan dengan menyerang pos – pos kesatuan TNI.
                Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk menyerah, dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah, akan tetapi setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi. Selanjutnya pemerintah mengerahkan pasukan TNI sehingga pada akhir tahun 1959 Ibnu Hajar beserta seluruh anggota gerombolannya pun tertangkap.

Biografi Singkat 5 Pemimpin DI/TII

Sekar Marijan Kartosuwiryo (Jawa Barat)


http://sughie.files.wordpress.com/2009/12/kartosuwiryo.jpg
Sekar Marijan Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) dengan tujuan menentang penjajah Belanda di Indonesia. Akan tetapi, setelah makin kuat, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 17 Agustus 1949 dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII). Upaya penumpasan dengan operasi militer yang disebut Operasi Bharatayuda. Dengan taktis Pagar Betis. Pada tanggal 4 juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditanggap oleh pasukan Siliwangi di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat. Akhirnya Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati 16 Agustus 1962.

Ibnu Hadjar (Kalimantan Selatan)


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/fa/Ihadjar.jpg
Ibnu Hadjar alias Haderi bin Umar alias Angli adalah seorang bekas Letnan Dua TNI yang kemudian memberontak dan menyatakan gerakannya sebagai bagian DI/TII Kartosuwiryo. Dengan pasukan yang dinamakannya Kesatuan Rakyat Yang Tertindas, Ibnu Hadjar menyerang pos-pos kesatuan tentara di Kalimantan Selatan dan melakukan tindakan-tindakan pengacauan pada bulan Oktober 1950. Untuk menumpas pemberontakan Ibnu Hajar ini pemerintah menempuh upaya damai melalui berbagai musyawarah dan operasi militer. Pada saat itu pemerintah Republik Indonesia masih memberikan kesempatan kepada Ibnu Hadjar untuk menghentikan petualangannya secara baik-baik, sehingga ia menyerahkan diri dengan kekuatan pasukan beberapa peleton dan diterima kembali ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia. Tetapi setelah menerima perlengkapan Ibnu Hadjar melarikan diri lagi dan melanjutkan pemberontakannya. Pada akhir tahun1954, Ibnu Hajar membulatkan tekadnya untuk masuk Negara Islam. Ibnu Hajar diangkat menjadi panglima TII wilayah Kalimantan. Perbuatan ini dilakukan lebih dari satu kali sehingga akhirnya Pemerintah memutuskan untuk mengambil tindakan tegas menggempur gerombolan Ibnu Hadjar. Pada akhir tahun 1959 pasukan gerombolan Ibnu Hadjar dapat dimusnahkan dan lbnu Hadjar sendiri dapat ditangkap. Gerakan perlawanan baru berakhir pada bulan Juli 1963. Ibnu Hajar dan anak buahnya menyerahkan diri secara resmi dan pada bulan Maret 1965 Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu Hajar. 

Daud Beureueh (Jawa Tengah)


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7b/Teuku_Daud_Beureueh.jpg
Teungku Muhammad Daud Beureu'eh (lahir di Beureu'eh, kabupaten Pidie,Aceh, 17 September 1899 – meninggal di Aceh, 10 Juni 1987 pada umur 87 tahun) atau yang nama lengkapnya adalah Teungku Muhammad Daud Beureu'eh adalah mantan Gubernur Aceh, pendiri NII di Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ketika PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) didirikan untuk menentang pendudukan Belanda, Daud Beureu'eh terpilih sebagai ketuanya. Pada masa perang revolusi, Daud Beureu'eh menjabat sebagai Gubernur Militer Aceh. Sejak 21 September 1953 sampai dengan 9 Mei 1962, ia melakukan pemberontakan kepada pemerintah dengan mendirikan NII akibat ketidakpuasannya atas pemerintahan Soekarno. Namun akhirnya ia kembali ke pangkuan Republik Indonesia setelah dibujuk kembali oleh Mohammad Natsir.

 

Kahar Muzakkar (Sulawesi Selatan)


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/40/Akmuzakkar.jpg
Abdul Kahar Muzakkar (ada pula yang menuliskannya dengan nama Abdul Qahhar Mudzakkar; lahir di Lanipa, Kabupaten Luwu,24 Maret 1921 – meninggal 3 Februari 1965 pada umur 43 tahun; nama kecilnya Ladomeng) adalah seorang figur karismatik dan legendaris dari tanah Luwu, yang merupakan pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi. Ia adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terakhir berpangkat Letnan Kolonelatau Overste pada masa itu. Ia tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan presiden Soekarno pada masanya, sehingga balik menentang pemerintah pusat dengan mengangkat senjata. Ia dinyatakan pemerintah pusat sebagai pembangkan dan pemberontak. Pada awal tahun 1950-an ia memimpin para bekas gerilyawan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara mendirikan TII (Tentara Islam Indonesia) kemudian bergabung dengan Darul Islam (DI), hingga di kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Pada tanggal 3 Februari 1960, melalui Operasi Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota pengawal Kahar Muzakkar di Lasolo. Namun tidak pernah diperlihatkan pusaranya, mengakibatkan para bekas pengikutnya mempertanyakan kebenaran berita kejadiannya. Menurut kisah, jenazahnya dikuburkan di Kilometer 1 jalan raya Kendari,sulawesi tengara. Tapi sampai saat ini banyak yang tidak percaya atas kepergiannya karena belum ada bukti nyata tentang keberadaannya di sana.

 

Amir Fatah (Jawa Tengah)


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/e9/Amir_fatah_copy.jpg
Amir Fatah bernama lengkap Amir Fatah Wijaya Kusumah, adalah salah satu pimpinan Hizbullah Fisabilillah di daerahBesuki, Jawa Timur sebelum bergolaknya pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah. Ketika Perjanjian Renville ditanda tangani oleh pihak Belanda dan Indonesia, maka semua kekuatan Republik diharuskan hijrah ke Jawa Tengah, termasuk kesatuan Hizbullah dan Fisabilillah yang dipimpinnya. Pada tahun 1950, ia memproklamirkan wilayahnya merupakan bagian DI/TIIKartosuwiryo. Melalui operasi yang dilakukan oleh TNI untuk sementara waktu kekuatan mereka melemah tetapi akibat ada pembelot, kekuatan DI/TII Amir Fatah kembali kuat. Pada akhirnya pasukan Amir Fatah dapat ditaklukkan di perbatasan Pekalongan - Banyumas .



Read more ...