Hewan Dan Tumbuhan
Berdasarkan jumlah keping, tumbuhan dibedakan menjadi dua:
1. Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggaal atau monokotil merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Tumbuhan monokotil sangat berguna bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan sebagai bahan pangan, sumber energi,bahan industri, pakaian, zat pewarna dan sebagainya.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil
Memiliki akar serabutØ
Tulang daun melengkung atau sejajarØ
Tidak memiliki kambium akar dan batangØ
Biji berkeping satuØ
Memiliki tudung akarØ
Akar dan batang tidak membesarØ
Kelopak bunga berkelipatan tigaØ
Contoh tumbuhan Monokotil
KelapaØ
BambooØ
NanasØ
JaheØ
KunyitØ
JagungØ
PadiØ
KelapaØ
SaguØ
Anggrek, dsbØ
2. Tumbuhan Dikotil
1. Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggaal atau monokotil merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Tumbuhan monokotil sangat berguna bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan sebagai bahan pangan, sumber energi,bahan industri, pakaian, zat pewarna dan sebagainya.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil
Memiliki akar serabutØ
Tulang daun melengkung atau sejajarØ
Tidak memiliki kambium akar dan batangØ
Biji berkeping satuØ
Memiliki tudung akarØ
Akar dan batang tidak membesarØ
Kelopak bunga berkelipatan tigaØ
Contoh tumbuhan Monokotil
KelapaØ
BambooØ
NanasØ
JaheØ
KunyitØ
JagungØ
PadiØ
KelapaØ
SaguØ
Anggrek, dsbØ
2. Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah
segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki
sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap
biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.
Ciri tumbuhan dikotil
Memiliki akar tunggangØ
Tulang daun menyirip atau menjariØ
Tidak ditemukan tudung akarØ
Jumlah keping biji atau kotiledon sebanyak dua buahØ
Akar dan batang mengandung kambiumØ
Jumlah kelopak bunga umumnya kelipatan empat atau limaØ
Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptilØ
Akar dan batang bisa tumbuh berkembang membesarØ
Contoh Tumbuhan Dikotil
Kacang tanahØ
ManggaØ
RambutanØ
BelimbingØ
Jambu bijiØ
Bunga matahari, dsbØ
Ciri tumbuhan dikotil
Memiliki akar tunggangØ
Tulang daun menyirip atau menjariØ
Tidak ditemukan tudung akarØ
Jumlah keping biji atau kotiledon sebanyak dua buahØ
Akar dan batang mengandung kambiumØ
Jumlah kelopak bunga umumnya kelipatan empat atau limaØ
Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptilØ
Akar dan batang bisa tumbuh berkembang membesarØ
Contoh Tumbuhan Dikotil
Kacang tanahØ
ManggaØ
RambutanØ
BelimbingØ
Jambu bijiØ
Bunga matahari, dsbØ
Avertebrata
Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang
belakang. Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk
hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu
cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin)
dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori,
mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat
gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk
menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu
polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di
air.
4. Vermes (cacing)Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Platyhelminthes (cacing pipih)Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi
hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan
mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3
kelas, yaitu :
kelas, yaitu :
·
Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
·
Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
·
Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)Tubuhnya bulat panjang, tidak
bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh
Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang),
Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.
5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada,
dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan,
mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam
disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga
tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan
sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami
metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak
sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir
di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b) Crustaceae (udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan
perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai
kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
·
Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
·
Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
·
Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas,
tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang,
kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel,
cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel
sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar
(periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat
lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan
tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di
dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut,
usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan
secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk
menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas,
yaitu:
·
Asternoida (bintang laut)
·
Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
·
Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang
belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu
badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh
(eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
3. Reptillia (reptil)Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering
mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan
di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4. Aves (burung)Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga
supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh
tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
·
Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang
utan.
·
Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
·
Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut,
dan tregiling.
·
Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
·
Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
·
Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
·
Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
·
Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
Kata Kunci :
animalia biologi,biologi animalia,makalah animalia,gurita
berkembang biak dengan,perkembangbiakan gurita,gurita berkembang biak dengan
cara,cara berkembang biak gurita,Gurita berkembang biak,alat pernapasan
gurita,kelabang bertelur atau beranak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar