Biologi

Sabtu, 22 Maret 2014

Hewan Dan Tumbuhan

Berdasarkan jumlah keping, tumbuhan dibedakan menjadi dua:

1.    Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggaal atau monokotil merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Tumbuhan monokotil sangat berguna bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan sebagai bahan pangan, sumber energi,bahan industri, pakaian, zat pewarna dan sebagainya.

Ciri-ciri tumbuhan monokotil
    Memiliki akar serabutØ
    Tulang daun melengkung atau sejajarØ
    Tidak memiliki kambium akar dan batangØ
    Biji berkeping satuØ
    Memiliki tudung akarØ
    Akar dan batang tidak membesarØ
    Kelopak bunga berkelipatan tigaØ

Contoh tumbuhan Monokotil
    KelapaØ
    BambooØ
    NanasØ
    JaheØ
    KunyitØ
    JagungØ
    PadiØ
    KelapaØ
    SaguØ
    Anggrek, dsbØ
 2.    Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.

Ciri tumbuhan dikotil
    Memiliki akar tunggangØ
    Tulang daun menyirip atau menjariØ
    Tidak ditemukan tudung akarØ
    Jumlah keping biji atau kotiledon sebanyak dua buahØ
    Akar dan batang mengandung kambiumØ
    Jumlah kelopak bunga umumnya kelipatan empat atau limaØ
    Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptilØ
    Akar dan batang bisa tumbuh berkembang membesarØ

Contoh Tumbuhan Dikotil
    Kacang tanahØ
    ManggaØ
    RambutanØ
    BelimbingØ
    Jambu bijiØ
    Bunga matahari, dsbØ


 Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
 
Avertebrata
Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera (hewan berpori–pori)Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan berongga)Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes (cacing)Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a) Platyhelminthes (cacing pipih)Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3
kelas, yaitu :
·         Turbellaris (cacing getar) contoh planaria. 
·         Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
·         Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing gilig)Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).

c) Annelida (cacing gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.


 5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.

b) Crustaceae (udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.

c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
·         Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah . 
·         Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
·         Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas).  Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.

b) Gastropoda (cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.

c) Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.
7. Echinodermata (hewan berkulit duri)Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
·         Asternoida (bintang laut) 
·         Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
·         Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

1. Pisces (ikan)Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
3. Reptillia (reptil)Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.

4. Aves (burung)Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.

5. Mammalia (hewan menyusui)Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
·         Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan. 
·         Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
·         Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
·         Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
·         Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
·         Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
·         Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus. 
·         Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
Kata Kunci :
animalia biologi,biologi animalia,makalah animalia,gurita berkembang biak dengan,perkembangbiakan gurita,gurita berkembang biak dengan cara,cara berkembang biak gurita,Gurita berkembang biak,alat pernapasan gurita,kelabang bertelur atau beranak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar